Senin, 17 November 2014
Minggu, 12 Oktober 2014
mimil's advice
MIMIL said :
tetep jadi satu, walaupun kalian semua berbeda, karena perbedaan itulah kita bisa jadi kuat,
layaknya pelangi, di setiap warnanya memilki ciri khas sendiri sendiri,
bahkan ada warna yang bertabrakan, namun karena mereka saling mengerti,
jangan kalian mendominasi warna kalian sendiri karena ketika keseimbangan mulai hilang,,,,,,mereka punya satu tujuan. Akhirnya mereka menggabungkan segala perbedaan menjadi kesatuan yang begitu indah,
raja api menyerang (avatar the legend of aang)
ma'akumunnjaah ,
berikan yang terbaik, untuk menjadi yang lebih baik
Kamis, 29 Mei 2014
DAFTAR ISI
COVER1
LEMBAR PENGESAHAN2
KATA PENGANTAR3
THANKS TO4
LEMBAR
PERSEMBAHAN6
DAFTAR ISI8
BUAH HATI10
MY ISLAND11
METROPULAU13
ROMPI27
RED28
PENJARA SUCI29
CUPU BELAGU33
WHO35
JM38
TERLAMBAT
CHECK-IN45
DUTA BESAR51
UNGKAPAN HATI53
FOTO FOTO67
TENTANG PENULIS93
Tentang Penulis
Tentang Penulis
Hi guys,, my name is Inayatul Filzah. People call me by
filzah, ilzah, jahe, upil. I was born on 28th august 1997. I come
form sapeken island. My mother’s name Elyana Dahhaq. My father’s name Muhammad
Ilham. My parents live in Jl.K.H Ahmad Bakri 17, Raas,Sepeken. I live in block
C1 numb 17, perum puri serpong2, babakan, setu, tanggerang selatan. My hoby are
swimming, reading, surfing, diving and cooking. I have two younger sister her
names Naurah Nadzifah and Radlwa Mauhibah Izzy. And I have so one little
brother his name Muhammad Alfayyadh. My favorite food is Sushi. But I usually
eating seafood such as loubster, tong sing and crab. I have favorite singer so,
they are Rihanna, katy perry, pitbul, Justin bieber, taylor swift, selena
gomes, avril lavigne and Maherzain.
Maybe can you visit my social net like :
Ø
facebook : Filzah Iye Je Iru
Ø
twitter : @philzfilzah
Ø
ask fm : FilzahDanakan
Ø
E-mail : fildza.danakan@gmail.com
Ø
Path : fildza danakan
Ø
Instagram :
philzfilzah
Ø
Tumblr : philzfilzah
Selasa, 27 Mei 2014
Duta besar
Duta besar
Saat ini aku
melanjutkan sekolah menengah atas ku di SMAN 12 tanggerang selatan. Sebut saja
Dubes eittss bukan duta besar loh tapi dua belas(sssttt). Kali pertama
menduduki bangku disekolah dita besar ini. Aku menempati kelas sepuluh lima
atau bisa dibilang tim sukses X-5.
19 februari
2014, adalah hari dimana aku menjadi perwakilan sekolah dubes tercintaku untuk
cerdas cermat biologi se jabodetabek dengan dua partner ku. Nadila kelas X-6
dan Farhan Ananda kaka kelasku kelas XI IPA1. Lomba yang digelar di institute
teknologi Indonesia itu berlangsung selama 3hari berturut-turut. Hari pertama
adalah seleksi tes tertulis dengan soal pilihan ganda 100 butir. Dan hari kedua
adalah babak penyisihan dan semi final, Selanjutnya pada hari ketiga yakni hari
terakhir adalah final dan ranking-1.
Pada babak penyisihan aku, nadila dan
ka farhan sangat antusias mengerjakan 100 soal dengan waktu 45 menit dengan semangat yang membara. Kita tidak
ingin mengecewakan sekolah tercinta yang mana kami bertiga adalah perwakilan
pertama dari SMAN 12 tangsel. Kami lolos pada penyisihan tes tertulis itu. Dan
setelah memasuki penyisihan ke-6 sekolah
ku melawan dua sma lainnya, yaitu saint john school dan insane cendikia. pada
babak pertama kami berhasil mencapai score 400 dari soal lemparan, 300 dari
soal tetap dan 225 dari soal rebutan, dengan total score 925. Itu merupakan
score yang cukup bagus untuk dapat melanjutka ke babak semi final. Akan tetapi
grup A yakni dari insane cendikia lebih unggul 250 score dari kami, dan saint
john school hanya memiliki score 525.
Aku selaku juru bicara rasanya sedih
sekali gagal hanya karena salah dalam pelafalan kata mungkin karena nervous
1.
Arteroklorosis
yg seharusnya >> Arterosklorosis
2.
Nukleida
yang seharusnya >> Nukleotid
3.
Kloroplas
yang seharusnya >> kloroblas
Dan akhirnya kita pun gagal sampai babak
ini dengan total score 925. Akan tetapi Bina Nusantara international school
saja hanya dengan score 600 bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Senin, 26 Mei 2014
Terlambat Check-in
Terlambat
Check-in
Bulan
juni sehabis mengambil SKHUN di kota Solo, tepatnya pada tanggal 10 juni 2013.
Adalah hari keberangkatanku, hari dimana aku harus buru-buru ke bandara
Adisutjipto yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta itu untuk pulang ke
Bali. Tepatnya keberangkatan pesawatku pada jam 20:45, yaitu jam delapan malam
lewat 45 menit.
Matahari telah
bosan menampakkan wajahnya. Jam telah menunjukkan pukul empat sore. Aku masih
saja belum berangkat karena aku masih mencari teman yang membawa handphone ku entah kemana. Setelah lama
kucari,dan bertemu dengannya. Akupun langsung bergegas mandi dan segera
berkemas-kemas serta menelpon taxi.
Jam telah
bersandar pada pukul lima sore, taxiku
sudah datang, setelah berpamitan akupun buru-buru melesat kedalam taxi itu. Tidak lama kemudian handphone ku berteriak. Ya ibuku yang
menelpon, memastikan apakah aku telah berangkat ke jogja atau belum karena
dikhawatirkan terlambat check-in yang
akan mengakibatkan tiket hangus begitu saja. Tak lupa ibu menanyakan uang ku
tinggal berapa?
Ibu : “kamu lagi
dimana sekarang? Sudah berangkat ke bandara belum?”
Aku : “belum bu, ini
sebentar lagi”
Ibu : “apakah uang mu
masih ada? Cukup tidak untuk bayar AirportTax
nanti?”
Aku : “insyaallah
cukup bu”
Ibuku mengkhawatirkan ku karena pada saat ini
kartu ATM ku sedang terblokir.aku piker uang seratus rupiah ini cukup untuk
sampai ke bandara Ngurah Rai karena biaya untuk AirportTax di bandara adi sutjipto ini hanya senilai Rp.35.000 dan
biaya tiket kereta api dari solo ke jogja senilai Rp. 10.000.
Dalam
perjalanan menuju stasiun, aku singgah ke indomaret terlebih dahulu. Aku
membeli snack karena pesawat dengan maskapai lion air yang aku tumpangi nanti
tidak menyediakan konsumsi untuk para penumpang.tidak lama setelah itu akupun
sampai di stasiun solo balapan tepat disaat adzan maghrib
dikumandangkan.langkah ku langsung menyusuri jalan menuju loket dengan jantung
yang entah kenapa dag dig dug seperti ini, lankahku berhenti seketika melihat
loket yang bertuliskan CLOSE. Akan tetapi ada 2 orang petugas berdiri tepat
disepanku. Tanpa berfikir panjang aku pun segera menanyakan kenapa tidak
seperti biasanya loket tutup jam segini. Petugas itu mengatakan karena tiket
prambanan expres yang sering kita sebut Pramex atau semua tiket ke jogja hari
ini telah habis, terakhir jam 05:30 sore tadi.
Petugas : “ada yang bisa kami bantu dek?”
Aku : “iya pak,
loketnya buka jam berapa lagi pak?”
Petugas : “maaf dek loketnya terakhir buka sore tadi”
Aku : “loh tumben pak
cepak sekali tutup, tidak seperti biasanya”
Petugas : “iya dek karena tiket prambanan expres dan semua tiket
ke jogja hari ini telah habis, terakhir jam 05:30 sore tadi.”
Seketika air mataku pun tak kuasa tertahan
lagi menetes membasahi pipi. Dalam benakku entah harus bagaimana apa yang harus
aku lakukan agar tiket pesawatku tidak hangus sementara check-in ditutup 45
menit sebelum keberangkatan yaitu pada pukul 8 tepat.
Penyesalan pun
menyelimuti ku seharusnya tadi aku dating setengah jam lebih cepat dari pada
ini. Agar bisa bisa mendapatkan tiket yang terakhir. Tiba-tiba saja salah
seorang menghampiriku serta menyarankan aku untuk menaiki taxi ke jogaja.
Sementara itu harga taxi dari solo ke jogja mencapai Rp. 200.000 dengan jarak
tempuh kurang lebih 2jam. Akupun teringat uangku yang saat ini hanya tersisa
Rp. 70.000. kemudian petugas itu buru-buru segera mengantarkan ku ke pangkalan
ojek stasiun solo balapan ini. Pak Grandong menawarkan ku dengan tarif
Rp.100.000 dengan jarak tempuh kurang dari 2jam untuk sampai kebandara Adi Sutjipto.
Sepanjang perjalanan,
aku berfikir bagaimana membayar ongkosnya nanti. Sementara uang ku hanya
tinggal Rp. 70.000 ini, belum lagi bayar AirportTax
Rp. 35.000 . jam etalah menunjaukkan hampir
pukul delapan malam akupun telah sampai di bandara. Usai turun dari ojek
aku bingung apa yang akan ku katakan kepada tokang ojek itu. Akhirnya aku
memberanikan diri memohon kepada pak grandong serta meminta tolong dan
minta maaf dan aku ceritakan yang sejujurnya bahwa saat
ini aku hanya memiliki uang sebesar 70 ribu rupiah dan kartu ATM ku benarbenar
terblokir. Pak grandong bersikeras memaksa ku untuk tetap membayar seratus ribu
rupiah. Namun aku semakin memohon dan berjanji akan membayar sisa kurangnya 50
ribu rupiah 2minggu yang akan datang setelah ini, aku akan kembali lagi kesolo.
Pak grandong : “wes nyampe mbak”
Aku : “iya
pak, ini pak ongkosnya aku cuma bisa bayar Rp. 50.000 ini”
Pak grandong : “lha piye to
mbak kan tadi udah sepakat ongkose Rp. 100.000”
Aku : “maaf banget pak uangku
tinggal Rp. 70.000 doang, aku gak punya duit lagi pak kartu ATM ku keblokir
jdnya gabisa ngambil duit pak’
Pak
grandong : “ra iso no aku meh nganterin
sampeyan jauh-jauh kesini,, buru-buru lagi sak pena’e dewe nang
mbayar Rp. 50.000”
Aku
: ‘yaallah pak aku benner
benner minta maaf pak, bentar lg aku harus check-in kalo ga tiketku bisa hangus
nanti aku gabisa pulang pak, tolong pak aku janji nanti 2minggu lg aku balik
kesolo lg kok mau ngambil SKHUN di pondok ku pak. Kalo bapak gak percaya nanti
bapak dating aja nangih ke aku di pondok ngruki tau kan? Namaku inayatul filzah
pak. Aku minta nomor telpon bapak deh”
Pak
grandong : “yowes tenanan yo”
Dengan rasa penuh ragu dan belas kasih pak
grandong pun akhirnya bisa memaklumi keadaan dan aku boleh membayar 50 ribu
rupiah saja. Huh lega rasanya, namun aku masih bingung dengan uang ku yang saat
ini hanya tersisa 20 ribu rupiah ini. Sementara kan biaya check-in nya senilai
35 ribu rupiah.
Kemudian aku
teringat akan uang kembalian sehabis dari indomaret tadi. Tanpa berfikir
panjang pu aku segera mengorek-ngorek kantong pelastik belanjaan yang dari tadi
berposisi di tangan kiri ku ini. Huh ternyata ada kembalian 9ribu rupiah, akan
tetapi uang ku masih tetap kurang 6 ribu rupiah lagi. Dan aku mencoba
merogoh-rogoh tas ku, aku menemukan uang 4.500 rupiah. Saat ini uang ku masih
kurang 1.500 rupiah lagi untuk bisa check-in.
Saat ini jam
sudah berada pada pukul delapan kurang lima menit. Waw 5 menit lagi tiket
pesawatku akan hangus begitu saja, karena aku tidak bisa check-in dengan uang
33.500 rupiah ini.tiba-tiba saja aku mendapatkan ide untuk menjual snack yang
aku beli di indomaret tadi. Pertama aku menawarkan kepada bapak-bapak yang
tengah bersenderan pada salah satu tiang disini, aku menawarkan senilai 5000
rupiah saja padahal aku belinya 11ribu rupiah loh’’ tak apalah demi hanya untuk
mendapatkan uang 1500 agar bisa check-in.
Setelah
merawarkan kepada bapak-bapak tersebut langsung mengusirku seraya
berkata “gak mau gak mau!!” dengan nada kasar dan tatapan yang acuh kepadaku.
Dalam hati ku bergumam (sabar!! Harus bagaimana lagi aku ini??).
Aku kembali duduk, tidak lama setelah itu
tiba-tiba saja ada seorang lakilaki separuh baya menghampiri ku. Dia bermaksud
meminta tolong kepada ku untuk memfotokan dia bersama keluarganya. Dengan senag
hati akupun mengambilkan foto laki-laki itu bersama keluarganya yang terdiri
dari ayah ibunya serta dua adik perempuannya. Setelah mengambilkan foto
keluarga itu. Ketika ibunya bermaksud untuk mengambil handphone nya kepada ku.
Dengan rasa sedikit ragu, aku mencoba menawarkan snack ku.
Aku : “tante mau beli lays-nya ga? 1500 aja
tante uang ku kurang 1500 untuk check-in”.
Tante :“gak ada uang kecil
Kemudian anak perempuannya langsung seketika
menyodorkan uang 5000 rupiah kepadaku.
Anaknya :“gak usah, laysnya buat kamu aja”.
Hatiku senang
seketika setelah berucap terimakasih yang sangat mendalam kepada keluarga itu.
Aku pun segera melesat ke boarding pass.
Dan ternyata,, aku menjadi orang terakhir dengan nomer kursi terakhir sebelum
check-in ditutup. Huh lega rasanya tiket pesatku tidak jadi hangus. Tidak
terbayang seandainya tadi aku telat satu detik saja. Dan Alhamdulillah juga ada
orang yang memberi uang 5000 rupiah dengan Cuma-Cuma kepadaku.
Sejak kejadian itulah aku baru memahami
ternyata begitu berharganya uang 1500 rupiah, dan didapatkannya pun dengan
penuh susah payah dan penuh perjuangan.
Langganan:
Postingan (Atom)