Sabtu, 25 Februari 2017

Walau Hujan Takkan Berbalik ke Langit

Lenyap menghilang
Bisu membungkam
Sunyi memekakkan
Ada apa aku 
Bibir terkatup
Hinggap bak langau
Titik bak hujan
Hanya saja ia
Hanyut dipintasi
Lulus diselami
Hilang dicari
Bukan darah melainkan air
Airlah yang menjadikannya hujan
Kemudian kembali
Hujan jatuh ke pasir
Tidak menghapus laut
Walau hujan takkan berbalik ke langit

Hanya saja kau 20:01

Happy Ending

 Semua yang terpaksa itu perlahan akan mendarah daging
Gue jadi teringat sama bukunya  felix siaw "How to Master Your Habits" dalam buku itu dijelasin bahwa semua kebiasaan itu berasalmula dari pakasaan yang terus menerus.
Nyesek si taunya,, 
paksaan itu emang awalnya berat, susah, gaenak..tapi dalam keadaan terpaksa seperti apapun kalo lu ikhlas semuanya bakal terasa nikmat cuy!! Bahkan selalu happy ending.
Menyadari semua yang terjadi hari ini itu cuma kaya mimpi bentar doang.
Aku harus selalu inget bahwa keyakinan itu bisa mengubah segalanya. merubah semua yang gapasti menjadi nyata, semua yang ga mungkin jadi hal yang mudah, semua yang beda jadi sama, semua yang berat jadi ringan, jangankan yang susah jadi mudah bahkan yang tadinya bahan ketawaaan jadi hal yang mengagumkan okay!!!!
Oiya satu lagi kata kuncinya "maklum" kita harus bisa memaklumi yang lain. Kita harus meyadari bahwa semua manusia itu emang tercipta berbeda-beda. Kaya kata hipotesisnya darwin "mahluk hidup yang berkerabat dekat aja pasti ada perbedaannya". Jelas juga dalam salah satu firman Allah yang artinya "
So, no problem!! Gausah neting (negative thingking) lah!! Semua yang terjadi bisa dibikin posting (positive thingking) wkwkk. Mungkin..mungkin...mungkin....dan mungkin lagi..... Masih banyak kemungkinan dari segi positive nya yang bisa jadi itu alesan dari semua hal yang bikin sakit hati. Jadi untuk apa bersakit hati?? Karena sakit hati itu tidak pernah beralasan 

Twetty

280216 mengapa disaat-saat terakhir seperti ini suasana menjadi jauh lebih indah dari hari-hari sebelumnya. Ya, hari ini jam ini menit ini bahkan detik yang kita jalani sesaat sebelum aku nulis ini pun tak lain dan tak bukan sekedar kenikmatan sesaat. Semua yang terjadi hari ini berlalu begitu saja. Kejadiannya memang seperti mimpi, tapi rasa bahagia akan selalu tertanam di hati. Entah hari yang ditunggu-tunggu atau hari yang dinanti, akhirnya aku tidak salah melangkah kali ini. Esok hari aku ujian sem6 kaputri khawatir aku gabelajar gara-gara hari ini kaimas ngajak main bareng. Kaimas sosok mantan kaka kelas di pesantren 3th kemaren. Terakhir ketemu kaimas pas aku meninggalkan pesantren itu usai ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama dan sekarang 35 hari menjelang ujian nasional tingkat menengah atas. Dulu dia sempet jadi kaka language di asramaku, dia pernah beliin aku sekotak roti tsabita gara-gara aku dihukum gabisa keluar asrama satu bulan. Ia pun pernah minjemin aku qur'an kecil warna merah kembaran sama kaerin, gara-gara waktu itu qur'an ku disita. Dulu aku punya julukan songong untuk kaimas, aku panggil dia twetty (entah ia rido apa engga)  karena pipinya yg unik dan bikin kangen itu kaya twetty bentuknya. Diantara ka PIE, kaimas adalah sosok kaka kelas yg paling dewasa, paling mengerti, paling ngena kalo ngasi nasehat dan paling bisa jadi pendengar yang baik. Bahagianya hari ini bisa ketemu kaimas setelah tiga tahun lamanya ga jumpa. Kaimas ke jkt ngajak main yakali aku gadateng walopun besok ujian sekolah tetep aja gue jabanin buat turis yg dateng jauh-jauh dari karimun kepulauan riau ini. Tadi aku sempet ngaret janjiannya abis dzuhur di galeri nasional jakpus malah dateng abis ashar akunya wkwkk biasa tukang ngaret emang. Abis kelamaan transit 2 kali. Pertama aku transit di tn. Abang terus transit lg di st. Manggarai baru turun di st. Gondangdia. Awal liet mukanya kaimas lagi emang kangen berat gila mana pake krudung kuning pas banget dah kaya twetty ckckkk. Usai foto-foto gila di galnas tadinya kaputri ngajakin ke monas kita pengen naik ke atas liet kepadatan di ibu kota dari atas tugu monas itu. Langsung kita naik bajaj ke monas taunya udah tutup jam 4 sore. Kita lanjutin aja naik bajaj nya nyari pizza hut udah pada laper dari siang belum makan emang, nemu-nemunya ampe ke mall atrium di senen dan kebenneran juga itu kaputri ternyata lagi ngidam mozarella hhaha. Setelah perut penuh ampe pada jalannya kaya bumil, kita masi aja nyempetin muter-muter di atrium itu tadinya aku pengen karokean tp gajadi kaputrinya kurang vit wajah sudah lelah letih lesu. Aku takut dianya pingsan, aku beliin air putih lumayan nambah suply oksigen ke otak malah dianya nolak. Akhirnya kita langsung aja cus ke st. Senen takut kemaleman juga. Kita naik kreta yang sama, tapi kaputri sama kaimasnya turun duluan mereka transit di st. Kemayoran, sebelum mereka turun kaputri bilang "....sampai ketemu di sesi selanjutnya, di nikahannya imas" wkwkkk sepanjang hari itu kaimas ampe 4kali bilang "lu dateng ya fil nikahan gue" gubrak emang. semoga ukhuwah kita tetep erat Alhamdulillah temenan sama mereka 6th kemudian emang gada bedanya berasa baru kemaren hari berpisah. Mereka emang berhati baik dan ga pernah baper. 

Seperti Elang Menyongsong Angin



Semakin sempitnya hari
Aku harus meyadari
Masih banyak yg harus aku pelajari
Masih banyak yg harus aku ulangi
Bukan hanya satu atau dua kali
Melainkan harus berulang kali
Karena aku tidak pernah mengetahui 
Betapa banyak yg lebih rajin dari diri ini
Betapa lebih kerasnya usaha mereka
Apalah aku 
Hanya satu dari ribuan di hari itu
Tapi selalu ku tanamkan dalam diri ini
Seperti elang menyongsong angin
Tak mengenal lelah dan kalah
Jikalau usaha telah purna
Apapun ketetapan-Nya nanti
Tak akan ku sesali

Limfosit 09:31

Pada sebagian hiruk-pikuk metropolitan

Aku ini anak nelayan
Gadis pantai terdampar di ibukota
Bertekad bulat dengan jas putihku
Di keramaian aku berfikir untuk apa
Maksud kau lahirkan aku di pantai
Ada ribuan do'a dalam satu langkahku
Membersamai dalam kedekatan
Ya kau yang disana ku tahu
Sebentuk bagai cincin
Tak terpikir lagi olehku
Sederas arus ini membawaku
Tigabelas lingkar lamanya
Aku menjauh darimu
Biarkan aku mendekat
Kembali ke pangkuan ombak
Semoga ridho dari-Nya
Membawa aku padamu
Pasir kelahiranku

Limfosit 07:13