Kamis, 29 Mei 2014

DAFTAR ISI



COVER1
LEMBAR PENGESAHAN2
KATA PENGANTAR3
THANKS TO4
LEMBAR PERSEMBAHAN6
DAFTAR ISI8
BUAH HATI10
MY ISLAND11
METROPULAU13
ROMPI27
RED28
PENJARA SUCI29
CUPU BELAGU33
WHO35
JM38
TERLAMBAT CHECK-IN45
DUTA BESAR51
UNGKAPAN HATI53
FOTO FOTO67
TENTANG PENULIS93

Tentang Penulis



10256547_313045015517668_7873363068671375589_n.jpgTentang Penulis
Hi guys,, my name is Inayatul Filzah. People call me by filzah, ilzah, jahe, upil. I was born on 28th august 1997. I come form sapeken island. My mother’s name Elyana Dahhaq. My father’s name Muhammad Ilham. My parents live in Jl.K.H Ahmad Bakri 17, Raas,Sepeken. I live in block C1 numb 17, perum puri serpong2, babakan, setu, tanggerang selatan. My hoby are swimming, reading, surfing, diving and cooking. I have two younger sister her names Naurah Nadzifah and Radlwa Mauhibah Izzy. And I have so one little brother his name Muhammad Alfayyadh. My favorite food is Sushi. But I usually eating seafood such as loubster, tong sing and crab. I have favorite singer so, they are Rihanna, katy perry, pitbul, Justin bieber, taylor swift, selena gomes, avril lavigne  and Maherzain.
Maybe can you visit my social net like :
Ø  facebook  : Filzah Iye Je Iru
Ø  twitter      : @philzfilzah
Ø  ask fm       : FilzahDanakan
Ø  E-mail        : fildza.danakan@gmail.com
Ø  Path           : fildza danakan
Ø  Instagram : philzfilzah
Ø  Tumblr      : philzfilzah

Selasa, 27 Mei 2014

Duta besar


Duta besar
            Saat ini aku melanjutkan sekolah menengah atas ku di SMAN 12 tanggerang selatan. Sebut saja Dubes eittss bukan duta besar loh tapi dua belas(sssttt). Kali pertama menduduki bangku disekolah dita besar ini. Aku menempati kelas sepuluh lima atau bisa dibilang tim sukses X-5.
            19 februari 2014, adalah hari dimana aku menjadi perwakilan sekolah dubes tercintaku untuk cerdas cermat biologi se jabodetabek dengan dua partner ku. Nadila kelas X-6 dan Farhan Ananda kaka kelasku kelas XI IPA1. Lomba yang digelar di institute teknologi Indonesia itu berlangsung selama 3hari berturut-turut. Hari pertama adalah seleksi tes tertulis dengan soal pilihan ganda 100 butir. Dan hari kedua adalah babak penyisihan dan semi final, Selanjutnya pada hari ketiga yakni hari terakhir adalah final dan ranking-1.
Pada babak penyisihan aku, nadila dan ka farhan sangat antusias mengerjakan 100 soal dengan waktu 45 menit  dengan semangat yang membara. Kita tidak ingin mengecewakan sekolah tercinta yang mana kami bertiga adalah perwakilan pertama dari SMAN 12 tangsel. Kami lolos pada penyisihan tes tertulis itu. Dan setelah  memasuki penyisihan ke-6 sekolah ku melawan dua sma lainnya, yaitu saint john school dan insane cendikia. pada babak pertama kami berhasil mencapai score 400 dari soal lemparan, 300 dari soal tetap dan 225 dari soal rebutan, dengan total score 925. Itu merupakan score yang cukup bagus untuk dapat melanjutka ke babak semi final. Akan tetapi grup A yakni dari insane cendikia lebih unggul 250 score dari kami, dan saint john school hanya memiliki score 525.
Aku selaku juru bicara rasanya sedih sekali gagal hanya karena salah dalam pelafalan kata mungkin karena nervous
1.      Arteroklorosis yg seharusnya >> Arterosklorosis
2.      Nukleida yang seharusnya >> Nukleotid
3.      Kloroplas yang seharusnya >> kloroblas
Dan akhirnya kita pun gagal sampai babak ini dengan total score 925. Akan tetapi Bina Nusantara international school saja hanya dengan score 600 bisa lolos ke tahap selanjutnya.

Senin, 26 Mei 2014

Terlambat Check-in



Terlambat Check-in

            Bulan juni sehabis mengambil SKHUN di kota Solo, tepatnya pada tanggal 10 juni 2013. Adalah hari keberangkatanku, hari dimana aku harus buru-buru ke bandara Adisutjipto yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta itu untuk pulang ke Bali. Tepatnya keberangkatan pesawatku pada jam 20:45, yaitu jam delapan malam lewat 45 menit.
            Matahari telah bosan menampakkan wajahnya. Jam telah menunjukkan pukul empat sore. Aku masih saja belum berangkat karena aku masih mencari teman yang membawa handphone ku entah kemana. Setelah lama kucari,dan bertemu dengannya. Akupun langsung bergegas mandi dan segera berkemas-kemas serta menelpon taxi.
            Jam telah bersandar pada pukul lima sore, taxiku sudah datang, setelah berpamitan akupun buru-buru melesat kedalam taxi itu. Tidak lama kemudian handphone ku berteriak. Ya ibuku yang menelpon, memastikan apakah aku telah berangkat ke jogja atau belum karena dikhawatirkan terlambat check-in yang akan mengakibatkan tiket hangus begitu saja. Tak lupa ibu menanyakan uang ku tinggal berapa?

Ibu       : “kamu lagi dimana sekarang? Sudah berangkat ke bandara belum?”
Aku      : “belum bu, ini sebentar lagi”
Ibu       : “apakah uang mu masih ada? Cukup tidak untuk bayar AirportTax nanti?”
Aku      : “insyaallah cukup bu”

Ibuku mengkhawatirkan ku karena pada saat ini kartu ATM ku sedang terblokir.aku piker uang seratus rupiah ini cukup untuk sampai ke bandara Ngurah Rai karena biaya untuk AirportTax di bandara adi sutjipto ini hanya senilai Rp.35.000 dan biaya tiket kereta api dari solo ke jogja senilai Rp. 10.000.
            Dalam perjalanan menuju stasiun, aku singgah ke indomaret terlebih dahulu. Aku membeli snack karena pesawat dengan maskapai lion air yang aku tumpangi nanti tidak menyediakan konsumsi untuk para penumpang.tidak lama setelah itu akupun sampai di stasiun solo balapan tepat disaat adzan maghrib dikumandangkan.langkah ku langsung menyusuri jalan menuju loket dengan jantung yang entah kenapa dag dig dug seperti ini, lankahku berhenti seketika melihat loket yang bertuliskan CLOSE. Akan tetapi ada 2 orang petugas berdiri tepat disepanku. Tanpa berfikir panjang aku pun segera menanyakan kenapa tidak seperti biasanya loket tutup jam segini. Petugas itu mengatakan karena tiket prambanan expres yang sering kita sebut Pramex atau semua tiket ke jogja hari ini telah habis, terakhir jam 05:30 sore tadi.

Petugas : “ada yang bisa kami bantu dek?”
Aku      : “iya pak, loketnya buka jam berapa lagi pak?”
Petugas : “maaf dek loketnya terakhir buka sore tadi”
Aku      : “loh tumben pak cepak sekali tutup, tidak seperti biasanya”
Petugas : “iya dek karena tiket prambanan expres dan semua tiket ke jogja hari ini telah   habis,      terakhir jam 05:30 sore tadi.”
           
Seketika air mataku pun tak kuasa tertahan lagi menetes membasahi pipi. Dalam benakku entah harus bagaimana apa yang harus aku lakukan agar tiket pesawatku tidak hangus sementara check-in ditutup 45 menit sebelum keberangkatan yaitu pada pukul 8 tepat.
            Penyesalan pun menyelimuti ku seharusnya tadi aku dating setengah jam lebih cepat dari pada ini. Agar bisa bisa mendapatkan tiket yang terakhir. Tiba-tiba saja salah seorang menghampiriku serta menyarankan aku untuk menaiki taxi ke jogaja. Sementara itu harga taxi dari solo ke jogja mencapai Rp. 200.000 dengan jarak tempuh kurang lebih 2jam. Akupun teringat uangku yang saat ini hanya tersisa Rp. 70.000. kemudian petugas itu buru-buru segera mengantarkan ku ke pangkalan ojek stasiun solo balapan ini. Pak Grandong menawarkan ku dengan tarif Rp.100.000 dengan jarak tempuh kurang dari 2jam untuk sampai kebandara Adi Sutjipto.
            Sepanjang perjalanan, aku berfikir bagaimana membayar ongkosnya nanti. Sementara uang ku hanya tinggal Rp. 70.000 ini, belum lagi bayar AirportTax Rp. 35.000 . jam etalah menunjaukkan hampir  pukul delapan malam akupun telah sampai di bandara. Usai turun dari ojek aku bingung apa yang akan ku katakan kepada tokang ojek itu. Akhirnya aku memberanikan diri memohon kepada pak grandong serta meminta tolong dan minta  maaf  dan aku ceritakan yang sejujurnya bahwa saat ini aku hanya memiliki uang sebesar 70 ribu rupiah dan kartu ATM ku benarbenar terblokir. Pak grandong bersikeras memaksa ku untuk tetap membayar seratus ribu rupiah. Namun aku semakin memohon dan berjanji akan membayar sisa kurangnya 50 ribu rupiah 2minggu yang akan datang setelah ini, aku akan kembali lagi kesolo.

Pak grandong   : “wes nyampe mbak”
Aku                  : “iya pak, ini pak ongkosnya aku cuma bisa bayar Rp. 50.000 ini”
Pak grandong : “lha piye to mbak kan tadi udah sepakat ongkose Rp. 100.000”
Aku                  : “maaf banget pak uangku tinggal Rp. 70.000 doang, aku gak punya duit lagi pak kartu ATM ku keblokir jdnya gabisa ngambil duit pak’
Pak grandong : “ra iso no aku meh nganterin sampeyan jauh-jauh kesini,, buru-buru lagi sak              pena’e dewe nang mbayar Rp. 50.000”
Aku                  : ‘yaallah pak aku benner benner minta maaf pak, bentar lg aku harus check-in kalo ga tiketku bisa hangus nanti aku gabisa pulang pak, tolong pak aku janji nanti 2minggu lg aku balik kesolo lg kok mau ngambil SKHUN di pondok ku pak. Kalo bapak gak percaya nanti bapak dating aja nangih ke aku di pondok ngruki tau kan? Namaku inayatul filzah pak. Aku minta nomor telpon bapak deh”
Pak grandong : “yowes tenanan yo”
           
Dengan rasa penuh ragu dan belas kasih pak grandong pun akhirnya bisa memaklumi keadaan dan aku boleh membayar 50 ribu rupiah saja. Huh lega rasanya, namun aku masih bingung dengan uang ku yang saat ini hanya tersisa 20 ribu rupiah ini. Sementara kan biaya check-in nya senilai 35 ribu rupiah.
            Kemudian aku teringat akan uang kembalian sehabis dari indomaret tadi. Tanpa berfikir panjang pu aku segera mengorek-ngorek kantong pelastik belanjaan yang dari tadi berposisi di tangan kiri ku ini. Huh ternyata ada kembalian 9ribu rupiah, akan tetapi uang ku masih tetap kurang 6 ribu rupiah lagi. Dan aku mencoba merogoh-rogoh tas ku, aku menemukan uang 4.500 rupiah. Saat ini uang ku masih kurang 1.500 rupiah lagi untuk bisa check-in.
            Saat ini jam sudah berada pada pukul delapan kurang lima menit. Waw 5 menit lagi tiket pesawatku akan hangus begitu saja, karena aku tidak bisa check-in dengan uang 33.500 rupiah ini.tiba-tiba saja aku mendapatkan ide untuk menjual snack yang aku beli di indomaret tadi. Pertama aku menawarkan kepada bapak-bapak yang tengah bersenderan pada salah satu tiang disini, aku menawarkan senilai 5000 rupiah saja padahal aku belinya 11ribu rupiah loh’’ tak apalah demi hanya untuk mendapatkan uang 1500 agar bisa check-in.
Setelah  merawarkan kepada bapak-bapak tersebut langsung mengusirku seraya berkata “gak mau gak mau!!” dengan nada kasar dan tatapan yang acuh kepadaku. Dalam hati ku bergumam (sabar!! Harus bagaimana lagi aku ini??).
Aku kembali duduk, tidak lama setelah itu tiba-tiba saja ada seorang lakilaki separuh baya menghampiri ku. Dia bermaksud meminta tolong kepada ku untuk memfotokan dia bersama keluarganya. Dengan senag hati akupun mengambilkan foto laki-laki itu bersama keluarganya yang terdiri dari ayah ibunya serta dua adik perempuannya. Setelah mengambilkan foto keluarga itu. Ketika ibunya bermaksud untuk mengambil handphone nya kepada ku. Dengan rasa sedikit ragu, aku mencoba menawarkan snack ku.
Aku      : “tante mau beli lays-nya ga? 1500 aja tante uang ku kurang 1500  untuk check-in”.  
Tante    :“gak ada uang kecil
           
Kemudian anak perempuannya langsung seketika menyodorkan uang 5000 rupiah kepadaku.

Anaknya :“gak usah, laysnya buat kamu aja”.
            Hatiku senang seketika setelah berucap terimakasih yang sangat mendalam kepada keluarga itu. Aku pun segera melesat ke boarding pass. Dan ternyata,, aku menjadi orang terakhir dengan nomer kursi terakhir sebelum check-in ditutup. Huh lega rasanya tiket pesatku tidak jadi hangus. Tidak terbayang seandainya tadi aku telat satu detik saja. Dan Alhamdulillah juga ada orang yang memberi uang 5000 rupiah dengan Cuma-Cuma kepadaku.
           
Sejak kejadian itulah aku baru memahami ternyata begitu berharganya uang 1500 rupiah, dan didapatkannya pun dengan penuh susah payah dan penuh perjuangan.